Tuesday, February 26, 2013

Mengenai Kesaksian-kesaksian Palsu

Beberapa dari kita mungkin ada yang mempertanyakan mengenai kesaksian-kesaksian yang telah ada. Apakah kesaksian si ini benar? Apakah kesaksian si itu benar? Apakah si dia benar? Beberapa waktu yang lalu sayapun mengalami hal serupa. Awalnya saya sedang mencari-cari dan membaca kesaksian-kesaksian hingga saya menemukan sebuah situs yang memperdebatkan keaslian sebuah kesaksian. Dari perkataan pihak-pihak yang meragukan keaslian kesaksian tersebut saya melihat mereka mampu meyakinkan saya karena saya juga melihat mereka menyertakan ayat-ayat dan juga hal-hal yang mereka alami sendiri. Seketika itu juga saya ikut meragukan beberapa kesaksian-kesaksian yang telah saya baca. Selama beberapa hari saya merasakan sebuah keraguan baik terhadap kesaksian-kesaksian yang ada juga terhadap iman saya sendiri.


Terlintas dalam pikiran saya untuk bertanya pada seseorang tapi akhirnya saya urungkan hal tersebut. Sampai pada beberapa hari yang lalu seolah-olah Tuhan menjawab berbagai pertanyaan yang saya miliki melalui teman dekat saya. Awalnya saya ingin dia melihat postingan-postingan saya di blog ini. Tapi dia tidak mau karena dia merasa ngeri jika melihat kesaksian-kesaksian seperti ini. Kemudian dia menjelaskan bahwa jika kita tidak membaca kesaksian-kesaksian seperti ini bukan berarti kita meragukan. Dia percaya Surga dan Neraka itu nyata. Kemudian dia menjelaskan bahwa apabila kita hanya memberikan kesaksian seperti itu kepada orang-orang maka yang mereka rasakan hanyalah kengerian semata dan bukan beriman kepada Kristus. Padahal seharusnya yang harus kita lakukan adalah membuat saudara-saudara kita merasakan kasih dan damai Kristus dalam hidup ini. Lewat apa? Tentu lewat tindakan dan hidup kita. Seketika perasaan saya menjadi tenang dan pikiran saya pun langsung terbuka.

Benar adanya bahwa dalam hidup ini hendaknyalah kita mewujudkan kasih Tuhan dalam segala kesempatan. Berserah dan bersyukur pada Tuhan. Melayani sesama juga dalam kasih Tuhan tanpa memandang suku, agama, ras, jenis kelamin dan segala perbedaan yang ada sehingga saudara-saudara kita juga mampu merasakan kasih Tuhan.

Lalu apakah gunanya kesaksian-kesaksian Surga dan Neraka? Kesaksian-kesaksian Surga dan Neraka sebaiknya kita jadikan renungan bahwa Surga dan Neraka itu ada. Setan dan roh-roh jahat itu ada. Mereka suka menghasut dan menyiksa roh-roh manusia yang terjerumus ke dalam lembah kekelaman. Sedangkan Surga itu nyata. Tempat dimana Allah Bapa dan Tuhan Yesus berada serta orang-orang kudus berada. Disanalah tempat kita seharusnya berada bila kita sudah meninggalkan hidup di dunia ini.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Hendaknya jangan sampai kesaksian-kesaksian ini membuat hidup kita menjadi takut. Tapi hiduplah berserah pada Tuhan. Hiduplah sesuai rencananya. Hiduplah dengan kasih Tuhan agar banyak orang juga merasakan kasih Tuhan. Jaga hati, pikiran, jiwa dan raga kita agar kita layak menjadi mempelai-Nya hingga waktu kedatangan-Nya yang kedua tiba.

Salam Damai dan Kasih Tuhan.
Amin.

Aras

1 comment:

  1. Saya kristen, belum baik, terus berusaha dan berharap bisa sesuai kehendak Tuhan. Yang ingin saya ungkapkan saya belum bisa tenang oleh benar/ tidaknya ksaksian itu saja

    ReplyDelete